Dewan Ekskutif Mahasiswa (DEMA) STAI Darussalam Lampung, Forum Mahasiswa dan Pemuda (Formapa) Lampung Timur , dan Himpunan Intelektual Muda (HIM) Lampung Timur menggelar kegiatan Diskusi Publik Dengan Tema “Lampung Timur Defisit, Apa Yang Salah?, Bertempat di Aula Gedung STAI Darussalam Lampung. Kamis, (02 November 2023). Kegiatan tersebut menghadirkan Sekretaris Camat Way Jepara, Damanhuri, M.Ag sebagai Warek III Bidang Kemahasiswaan STAI Darussalam Lampung, dan Narasumber yang dihadirkan yaitu Elinda Alfian, S.E.M.M selaku Sekretaris Bappeda Lampung Timur, Bung Iqbal Ardiansyah selaku Ketua DPD KNPI Lampung, Dr.Mahfud, M.H. selaku Akademisi, dan Mohammad Zakwan S.Sos.,S.H. selaku Anggota DPRD Lampung Timur.
Robin Selaku Ketua Pelaksana mengawali sambutannya dan Menyebutkan Kegiatan Ini dibuka Oleh Sekretaris Camat Way Jepara dan dihadiri oleh tamu undangan dari berbagai OKP yang ada di Lampung Timur , dan Warek III Bidang Kemahasiswaan STAI Darussalam Lampung, Damanhuri,M.Ag , dan Narasumber: Sekretaris Bappeda Lampung Timur Elinda Alfian, S.E.M.M, Bung Iqbal Ardiansyah (Ketua DPD KNPI Lampung), Dr. Mahfud, M.H. (Akademisi), dan Mohammad Zakwan, S.Sos.S.H. (Anggota DPRD Lampung timur). Ungkapnya
Presiden Mahasiswa STAI Darussalam Lampung Haidir Lutfi mengatakan, “kita sebagai mahasiswa berkontribusi untuk meminimalisir defisit yang terjadi, dan mencari solusi apa yang bisa kami bantu kepada pemerintah daerah agar tidak terulang kembali defisit ini,”pungkasnya.
Damanhuri, M.Ag. selaku Warek III Bidang Kemahasiswaan STAI Darussalam Lampung mengutarakan, harapannya ” semoga kedepannya acara bisa di selenggarakan dengan lebih baik dan semoga acara ini bukan hanya seremonial saja tapi juga ada tindak lanjut kedepannya agar Lampung Timur bisa jauh lebih baik ”
Berikut beberapa hal yang dirangkum saat diskusi publik :
1.Ketua KNPI Lampung Sindir Bupati.
Ketua KNPI Lampung, Iqbal dalam diskusi mengatakan permasalahan defisit hampir diseluruh Lampung adalah uang. Harusnya ada gagasan yang bisa menciptakan Pendapatan Asli Daerah-Pendapatan Asli Daerah baru.
Menurut Iqbal, Kalau PAD nya banyak gampang menghabiskannya. Namun permasalahannya adalah visi-misi dan barometer dari bupati adalah pembangunan untuk terlihat berhasil.
Iqbal juga menyindir bupati ibarat anak Sekolah dasar yang tak bisa mencari uang
“Bupati ibarat anak SD yang tahu bagaimana menghabiskan uang tapi tidak tahu caranya menghasilkan uang, hal itu bukan juga salah tetapi Visi-misi hanya hayalan atau dibuat oleh tim Sukses. Untuk anak anak muda dan Mahasiswa jangan berpikir apa yang saya dapat tapi berpikirlah apa yang bisa saya berikan untuk Lampung Timur yang dalam keadaan tidak baik baik saja,” ujar Iqbal
2. Lampung Timur Dinilai Belum Memiliki Perda Tentang Tata Ruang
Mahfud dari Akademisi, dalam diskusi publik menyampaikan pada dasarnya APBD berpihak kepada Rakyat. Menurut Mahfud, APBD pro rakyat yang mana pembangunan jalan lebih banyak dari pemerintahan yang dahulu karena mayoritas pendududuk Lampung Timur memiliki kendaraan yang melewati akses jalan tersebut.
“Terkait defisit, DPRD juga harus mendorong agar eksekutif bisa mencari dan membuat sumber sumber PAD baru. Sumber yang sudah ada jangan ada kebocoran dan memastikan bagaimana PAD masuk ke kas negara, selain itu Lampung Timur juga belum memilik Perda tentang tata ruang,” kata Mahfud
3. Pemda Lampung Timur Jangan Malas Gerak
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Lampung Timur, Zakwan dalam diskusi publik berharap pemerintah daerah jangan malas gerak, harus aktif. Tidak hanya menunggu, namun harus jemput bola ke pusat.
“Pemerintah jangan hanya menunggu tetapi harus punya inisiatif jemput bola ke kementrian-kementrian RI supaya sumber keuangan daerah yang dari pusat bisa masuk ke Lampung Timur,” kata Zakwan
4.Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mangkir
Meskipun undangan dari panitia diskusi publik sudah disampaikan ke BPKAD Lampung Timur, namun cukup disayangkan tidak ada satu perwakilan dari BPKAD yang hadir saat diskusi publik.
“Seharusnya ada 5 Narasumber. Namun beberapa jam sebelum acara dimulai, ada pesan dari pegawai BPKAD yang bilang jika sekretaris ada RDP dengan DPRD. Jadi tidak bisa hadir dan tidak ada yang bisa mewakili, harusnya BPKADlah yang bisa menjelaskan sub tema dari diskusi publik ini.” kata Leo. Kamis, 2 November 2023 .
Acara dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dan di tutup dengan foto bersama.